Cuaca buruk di Vietnam tidak meredam semangat pasangan yang penuh gairah ini.Mereka sedang mengunjungi kota bersejarah itu, membenamkan diri dalam budaya yang kaya dan pemandangan yang menakjubkan.Namun ketika hujan deras tiba-tiba memaksa mereka untuk mencari perlindungan, mereka mendapati diri mereka berada di sebuah rumah tamu yang nyaman, rencana mereka untuk hari itu tergelincir.Hujan lebat di luar hanya mempertinggi hasrat mereka, ketika air hujan memainkan simfoni di jendela-jendela, menggemakan detak jantung mereka.Kimiakan mereka tidak dapat dipungkiri, tarikan magnetik yang tidak dapat diabaikan.Mereka berdua orang Asia, tetapi perbedaan mereka hanya menambah daya tarik.Dia adalah orang Vietnam, ciri-ciri khasnya yang menonjolkan cahaya lembut melalui filter curtain. Ia berasal dari belahan Asia yang berbeda, kecantikannya sangat kontras dengan miliknya.Tubuh mereka saling membelit dalam sebuah tarian setua waktu, gairah mereka berkobar-kobar bagai petir di ruangan sepi.Ini lebih dari sekedar pertemuan seksual; ini adalah pertemuan jiwa-jiwa, momen ekstasi murni di dunia yang sering terjerat dalam monotonnya kehidupan sehari-hari.Bercinta mereka adalah simfoni rintihan dan terengah-engah, bukti kekuatan hasrat dan gairah.