Di jantung kota yang sibuk, seorang wanita pirang muda yang memikat menemukan dirinya dalam situasi yang berbahaya.Dengan mobilnya rusak dan tidak ada uang untuk memperbaikinya, dia terpaksa menggunakan ukuran yang putus asa. Dia menawarkan tubuhnya untuk naik dan sejumlah uang. Adegan itu terungkap saat dia berlutut, siap untuk memuaskan orang asing dengan imbalan naik ke tujuannya.Bibirnya dengan penuh semangat melahap kejantanannya, matanya dipenuhi dengan campuran keputusasaan dan keinginan. Tindakan itu mentah dan nyata, menangkap esensi seorang gadis yang bersedia melakukan apa saja untuk kelangsungan hidupnya.Pertemuan itu bergantian ketika dia bergabung dengan wanita lain, menambahkan rasa malu dan kegembiraan. Pengaturan bus ini menambah sensasi bagi mereka yang lewat, dan hanya mengambil risiko untuk melihat apa yang terjadi di dunia ini untuk bertahan hidup.