Di jantung kota yang ramai, di tengah hiruk pikuk, seorang wanita Afrika-Amerika yang memikat menemukan dirinya tersesat dalam pergolakan gairah. Kulit hitamnya yang lezat berkilauan di bawah lampu jalan yang redup, tubuhnya terasa sakit untuk sentuhan orang lain. Dia menyerah pada dorongan primitif, tangannya menjelajahi kontur bentuknya yang menggairahkan. Irama jari-jarinya menari di atas tubuhnya, menggoda dan menggiurkan, simfoni kenikmatan yang hanya bisa dia lakukan. Dunia memudar saat dia kehilangan dirinya dalam ekstasi, nafasnya menangkap di tenggorokannya saat dia mencapai puncak kepuasan.Ini adalah inti dari cinta, cinta tak terkunci, cinta tak berdasar pada gairah hitam, gairah gairah yang membakar jiwa wanita kulit hitam, gairah yang penuh gairah dan gairah.