Seorang gadis muda Eropa, hampir 18 tahun, mendapati dirinya dalam situasi melekit ketika dia tertangkap sedang berpuasa oleh seorang petugas Inggris yang tegas. Seragamnya, hidup dan berwibawa, memancarkan kekuatan dan kendali. Dia pada awalnya terintimidasi, masa mudanya dan kepolosannya dalam tampilan penuh. Namun, saat petugas mulai menegakkan kewibawaannya, petugas mengambil kesempatan dan memutuskan untuk menggunakan posisi kuasanya untuk menjelajahi kegiatan yang lebih duniawi. Dia memerintahkannya untuk menanggalkan suaranya, tegas dan ketakutan yang tidak teragak-agak dengan suaranya. Semasa pegawai-pegawai bersiar-siar, meneroka kulit porselinnya, dia tidak dapat menahan diri dan ditarik ke tenaga mentahnya. Pertemuan itu meningkat dengan cepat, pegawai-pegawai berkeliaran bebas, menyentuh kedua-dua perintah dan menggoda. Gadis muda itu, pada mulanya takut, mendapati dirinya tunduk pada kemajuannya. Bilik itu penuh dengan nafas berat mereka, tubuh mereka diterjah dalam tarian yang penuh gairah. Garis antara kewibawaan dan keinginan, hanya meninggalkan keinginan hewan yang mentah untuk dikuasai dan dikuasai.