Sebagai laki-laki bermoral yang sedikit dipertanyakan, aku selalu mendapati tetanggaku menjadi sumber godaan yang tak tertahankan.Pikatannya tidak bisa dipungkiri, dan kecantikannya tidak kalah mempesona.Untuk memuaskan rasa penasaranku, aku memutuskan untuk memasang kamera mata-mata di rumahnya, berharap dapat melihat sekilas dirinya pada saat-saat paling intimnya.Untungnya, dia tidak tahu tentang rencana licikku, dan menjalani kehidupan sehari-harinya seperti biasa.Tanpa diduga, hal-hal berubah menjadi liar ketika aku memperhatikan dia memergokiku di monitor.Desiran adrenalin terasa begitu jelas saat dia menghadapku, matanya menatapku dengan pandangan campur aduk antara kaget dan marah.Namun, kemarahannya ternyata ada di balik minatnya.Dalam keanehanku, dia memutuskan untuk menguji kecocokan seksualnya denganku, dia memelintir-pelintir keterampilan seksualnya dengan teliti, membuatku puas.