Aku selalu terpikat pada pesona tak tertahankan dari saudara tiriku Vayolet.Fisiknya yang memukau, terutama dadanya yang ranum dan berisi, cukup membuat setiap pria lemas di lutut.Ketika kami menemukan diri kami sendirian di kolam renang, aku tidak bisa menahan dorongan untuk memanjakan diri dengan perhatian sensualnya.Saat dia berlutut di hadapanku, lidahnya menari-nari di atas kejantananku, mengirimkan gelombang kenikmatan yang menjalari tubuhku.Pemandangan rambut pirangnya, tanpa rambut kemaluan, di kulitku hanya mempertinggi pengalaman.Tapi itu tidak cukup baginya.Dia kemudian memperlakukanku dengan menampilkan lidah yang menggiurkan, menjelajahi klimaksnya di setiap titik manisnya.Sensasi lidahnya yang manis, membuatku kewalahan menghadapi ujian kenikmatan, aku mencapai klimaks di antara gairah gairah yang tak terbendung di antara kami berdua.