Selama aku kuliah, paman Mauritania-ku dengan penuh semangat menunggu kepulanganku.Keinginannya padaku semakin menanjak, dan diapun sudah berjuang untuk menahan desakan-desakannya agar tetap terkendali.Namun kini, saatnya telah tiba baginya untuk akhirnya menyerah pada hasratnya.Begitu aku sampai, dia tidak membuang waktu untuk membawaku ke kamarnya.Tangannya bergerilya diatas tubuhku, menjelajahi setiap jengkal kulitku.Bibirnya menyusuri leherku, dimana dia mulai mengulum dan menjilat.Aku dapat merasakan gairahnya yang semakin membesar seiring dengan terus dia menjelajahi setiap bagian tubuhku.Tangan-tangannya menjelajah ke bagian bawah tubuhku, di mana dia mulai menjamahiku dengan mesra.Aku dapat meraba kulitku, mengirimkan jari-jarinya ke kulitku, menggigil-gigil menggigil, berputar-gigil dan berputar-putar dalam mimpiku.Dia akhirnya dapat melihat apa yang sedang terjadi padaku.