Aku tersandung pada kakak tiri dan anak tiriku dalam perjumpaan yang panas, tubuh mereka saling melilit dalam pergolakan gairah.Saat aku diam-diam mundur, aku tidak bisa menggoygkan hasrat yang menjalari diriku.Aku teringat kembali oleh dorongan primitif untuk bergabung dalam tarian terlarang.Dengan dorongan adrenalin, kuajak adik tiri ku dari belakang, lekuk tubuhnya yang ranum menempel pada tubuhku.Erangannya menggema di ruangan itu, menyulut semangatku.Ritme kami bersinkronisasi, nafas kami saling bertautan, saat kami menjelajahi tubuh masing-masing dalam tarian birahi yang liar.Pemandangan payudaranya yang menyembul kencang dengan intensitas masing-masing memantulir.Intensitas yang tegang dibangun di dalam tempik kami, aku merasakan kehangatan tubuh kami menjadi kenyataan.Hasrat nafsu kami saling beradu.