Dalam tindakan berani keinginan, aku menyusup ke sebuah butik fashion high-end dalam batas-batas sebuah mal.Pikatan yang terlarang membakar nafsu kami saat kami menyerah pada dorongan primitif kami, menikmati tampilan yang penuh gairah kenikmatan duniawi.Di tengah-tengah peragawati dan pakaian mewah, kami terhanyut dalam angin puyuh gairah.Tubuh kami saling bertautan dalam tarian berirama ekstasi, masing-masing terengah-engah dan merintih bergema melalui toko kosong.Saat semangat kami mencapai puncaknya, aku tidak mampu membendung diriku, melepaskan kemejanya yang sesat.Intensitas dan tak terhingga, kami berdua terjerembab dalam kenikmatan yang tak terpuaskan, membuat kami berdua terjepit dalam kenikmatan tanpa kendali, jantung Brasil yang tak tertahankangenceng membuat kami hampir tak berjumpa, bahkan nafas kami semakin mendebarkan.