Jadynn Stone, seorang saudara tiri yang berkhayal, menginginkan perhatian Apollo Banks yang berbatang besar. Dengan tubuh yang berteriak, lengkungannya yang besar dan aset yang menggairahkan tidak dapat ditolak. Ketika kamera menangkap setiap gerakannya, keinginan Jadynns untuk Apollo sangat terasa. Dia merindui sentuhannya, bibirnya di atas kulitnya, dan keinginannya yang berdenyut-denyut, akhirnya menjadi keinginan yang mendalam antara kedua-dua anggotanya yang tidak dapat dilihat, keinginannya menjadi kenyataan yang tidak terpuaskan dan keinginannya untuk mencampurkan setiap keinginan yang mendalam, akhirnya menjadi kenyataan bahawa setiap keinginannya yang tidak terpenuh, menjadi keinginan yang tidak terbendung olehnya.