Aku menangkap pemandangan kecantikan pirang yang menawan ini, matanya tertuju pada sebuah buku, tak menyadari dunia di sekitarnya.Aku tak mampu menolak pesona lekuk tubuhnya yang menggairahkan dan mata birunya yang mempesona.Aku tahu aku harus memilikinya, dan aku mengarahkan pandanganku untuk merayunya.Dengan kombinasi pesona dan hasrat mentah, aku memancingnya menjauh dari bukunya dan ke arahku.Bibirnya yang ranum terbuka mengantisipasi saat aku melepaskan kontolku yang besar, siap untuk dilahap.Dia membawaku masuk, lidahnya menari di atasku dengan tarian yang menggiurkan.Pemandangan dia di lututnya, kejantananku terkubur dalam tenggorokannya, cukup liar untuk kudorong masuk ke dalam kamarnya, kulebarkan rintihan manisnya, kukeluarkan kontolnya dari pertemuan di belakangnya, kupelorotkan wajahnya di atas tubuh indahnya, melepaskan klimaksnya dari wajahnya, melepaskan klitorisku dengan lembut, meninggalkan klimaks yang melemah di kulitnya yang indah, meninggalkan kenikmatan yang memukau di klimaks.