Setelah seharian bekerja, aku mendapati diriku berada di apartemenku, tak mampu menahan hasrat untuk memanjakan diri dalam suatu kenikmatan diri.Baru saja aku mulai kehilangan diriku saat ini, pacarku Sandra berjalan menghampiriku.Bukannya kesal, ia sangat terangsang dengan apa yang dilihatnya.Matanya berbinar penuh hasrat dan ia dengan cepat melucuti pakaiannya untuk bergabung denganku dalam sesi bercinta yang panas.Sandra mengambil kendali, membungkukkanku di atas kursi dan mengajakku dari belakang dengan liar dari belakang.Memeknya yang ketat menghisap penisku yang berdenyut-denyut, membuatku liar karena kenikmatan.Ia lalu kembali berbaring di ranjang, membuka kakinya lebar-lebar, mengundangku untuk mengambil posisi misionaris. Aku dengan bernafsu mewajibkannya, menyetubuhinya dengan semangat yang membuat kami sama-sama tersengal-sengal.Klimaksnya datang ketika Sandra berlutut dihadapanku, mulutnya terbuka lebar, siap menerima beban panasku.Kuisi wajahnya yang cantik dengan esensiku, menandai berakhirnya pertemuan birahi kami.Apa yang dimulai sebagai gangguan mendadak berubah menjadi pertemuan seksual yang paling berkesan dalam hidup kami.